Waspada! Gejala Terinfeksi Virus Corona dan Sejumlah Gejala Baru


Kasus Covid-19 yang disebabkan oleh infeksi virus corona jenis baru masih terus bertambah.

Penyebaran dan penularan virus corona di dunia masih terus terjadi. Angka kasus masih bertambah setiap hari.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk patuh mengikuti anjuran langkah pencegahan dan mengenali gejala terinfeksi virus corona sehingga bisa mendeteksi sejak awal.

Gejala virus corona terus bertambah, dan ditemukan sejumlah gejala baru.

Saat awal wabah virus corona merebak, gejala yang dialami penderitanya di antaranya demam, batuk, dan sesak napas.

Kini, ditemukan sejumlah gejala baru yang penting untuk dikenali.

Gejala-gejala terinfeksi virus corona umumnya muncul pada periode masa inkubasi sekitar 2 hingga 14 hari setelah terpapar.

Berikut gejala kunci yang penting untuk Anda kenali sebagai gejala terinfeksi virus corona:

1. Napas pendek

Sesak napas umumnya muncul sebagai tanda penyakit mencapai tahap serius. Bahkan, bisa muncul tanpa diiringi dengan batuk.

Para ahli mengatakan, saat dada Anda terasa seperti diikat atau mulai merasa kesulitan untuk bernapas, ini adalah tanda Anda harus bertindak cepat.

Jika ada sesak napas, segera hubungi penyedia layanan kesehatan Anda, perawatan darurat setempat atau departemen darurat.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat telah menjabarkan tanda-tanda darurat lain saat terinfeksi Covid-19.

Tanda-tanda darurat itu adalah:
  • Rasa sakit terus-menerus atau tekanan di dada
  • Bibir atau wajah menjadi kebiruan yang menjadi indikasi kurangnya oksigen yang masuk.

2. Demam

Demam merupakan salah satu tanda kunci dari Covid-19.

Para ahli tidak mematok berapa angka suhu demam yang dialami. Alasannya, setiap orang bisa memiliki suhu demam yang berbeda dari patokan suhu tubuh normal pada umumnya.

Ada banyak kesalahpahaman tentang demam. Kita semua naik-turun sedikit pada siang hari sebanyak setengah atau satu derajat. Bagi kebanyakan orang 99,0 derajat Fahrenheit atau 99,5 derajat Fahrenheit bukanlah demam.

Untuk itu disarankan, pengecekan suhu sebaiknya dilakukan pada sore dan menjelang petang.

Salah satu gejala demam yang paling umum adalah suhu tubuh Anda naik di sore dan menjelang petang. Itu adalah cara umum virus menghasilkan demam.

3. Batuk kering

Batuk merupakan gejala umum dari infeksi virus corona. Akan tetapi, batuk yang muncul bukan batuk biasa.

Batuk itu (pada gejala Covid-19) bukan rasa geli di tenggorokan. Anda tidak hanya seperti berdehem.

Batuk karena gejala Covid-19 sangat menganggu. Batuk kering yang terasa seolah berasal dari sesuatu yang jauh di dalam dada.

Itu berasal dari tulang dada Anda, dan Anda dapat mengatakan bahwa tabung bronkial Anda meradang atau teriritasi.

Meski batuk kering menjadi tanda, akan tetapi sebuah laporan dari WHO pada Februari 2020, menyebutkan, 33 persen dari 55.924 orang dengan Covid-19 mengalami batuk berdahak atau lendir kental yang kadang disebut dahak.

4. Menggigil dan tubuh merasa sakit

Beberapa penderita menggigil, tubuhnya terasa sakit, dan demam tinggi saat malam hari.

Meski demikian, beberapa ahli menyebutkan, tidak semua orang selalu mengalami reaksi parah.

Beberapa mungkin tidak menggigil dan tidak merasakan sakit apa pun.

Penderita lainnya mungkin mengalami kedinginan seperti kondisi flu ringan, serta sendi dan otot pegal-pegal yang membuatnya sulit membedakan apakah itu flu atau Covid-19.

Yang perlu diperhatikan, tanda-tanda yang berpotensi sebagai gejala Covid-19 itu muncul dan tak juga hilang setelah seminggu atau lebih.

Jika terasa lebih memburuk, Anda patut curiga itu adalah gejala Covid-19, dan sebaiknya segera memeriksakan diri.

5. Tanda-tanda darurat

Pada beberapa pasien, saat kondisi memburuk, mengalami sejumlah kondisi darurat.

CDC mengingatkan, jika tubuh tidak mampu untuk bangun atau beranjak dari posisi berbaring, atau kehilangan respons, hal ini bisa jadi tanda serius bahwa Anda membutuhkan perawatan segera.

Jika seseorang menunjukkan gejala di atas disertai bibir biru, sulit bernapas, dan nyeri dada, maka harus segera mencari bantuan.

6. Masalah pencernaan

Awalnya, para peneliti tidak menganggap diare atau masalah lambung sebagai tanda Covid-19.

Akan tetapi, pendapat tersebut berubah.

Dalam sebuah penelitian di China, di mana mereka melihat beberapa pasien yang paling awal, sekitar 200 pasien, ditemukan gejala pencernaan (gastrointestinal).

Studi tersebut menunjukkan, saat gejala awal terinfeksi, beberapa penderita mengalami masalah pencernaan seperti diare dan seringkali tak disertai demam.

Pasien yang mengalami masalah pencernaan ini kebanyakan terlambat menjalani uji Covid-19 dibandingkan pasien yang mengalami gejala sesak napas.

Penelitian itu juga menunjukkan mereka (yang mengalami gejala masalah pencernaan) membutuhkan waktu lebih lama untuk menyingkirkan virus dari tubuhnya.

Diare muncul dalam 10 hari pertama setelah gejala pernapasan. Diare berlangsung antara satu hingga 14 hari. Sebesar 52,2 persen pasien mengatakan tinja mereka berair. Sedangkan 73,1 persen pasien lainnya mengalami diare dan demam secara bersamaan.

7. Mata merah

Virus Corona Covid-19 yang baru juga dapat menyebabkan mata menjadi merah muda atau merah jambu. Para peneliti China mengatakan, virus itu dapat menyebar melalui air mata.

Dalam sebuah studi, dari 38 pasien dengan Corona Covid-199, 12 di antaranya juga memiliki mata merah muda (konjungtivitis). Pada dua pasien, virus corona terdapat dalam cairan hidung dan mata.

Beberapa pasien Corona Covid-19 memiliki gejala okular dan mungkin virus Corona baru ada dalam sekresi konjungtivitis pasien dengan Covid-19.

Penelitian di China, Korea Selatan, dan beberapa negara lain menunjukkan, sekitar 1 hinga 3 persen penderita Covid-19 juga mengalami gejala konjungtivitis atau mata merah muda.

Ketika kondisi ini terjadi, maka sudah ada potensi untuk menularkan.

Konjungtivitis terjadi akibat peradangan karena adanya virus pada lapisan jaringan tipis dan transparan yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata yang disebut konjungtiva.

Virus Corona dapat menyerang pada pasien dengan pneumonia Covid-19 yang parah. Itu berarti virus dapat menyebar jika seseorang menggosok mata yang terinfeksi dan kemudian menyentuh orang lain, atau selama pemeriksaan mata.

Kondisi mata merah muda patut dicurigai sebagai tanda Covid-19 saat diikuti beberapa tanda lain seperti demam, batuk, atau sesak napas.

8. Kehilangan bau dan rasa

Hilangnya kemampuan dalam mencium bau dan rasa bisa menjadi gejala yang tidak biasa pada penderita Covid-19 dengan tingkatan kasus ringan hingga sedang.

Sejumlah ahli menyebutkan, anosmia, yang berarti hilangnya penciuman, ditemukan menjadi salah satu gejala yang dialami sejumlah pasien.

Hal ini juga membuat berkurangnya napsu makan penderita.

Menurut American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, anosmia ditemukan terjadi pada pasien positif Covid-19 yang tak mengalami gejala lainnya.

Analisis baru pada kasus ringan di Korea Selatan juga menunjukkan hal yang sama. Sekitar 30 persen pasien kehilangan kemampuan penciuman.

Di Jerman, pasien yang dikonfirmasi juga memperlihatkan anosmia.

Kehilangan bau secara tiba-tiba tampaknya merupakan tanda awal Corona Covid-19.

Terutama, pada mereka yang memiliki kasus ringan.

Pada lebih dari 1.000 pasien dengan gejala mirip flu yang tidak terdiagnosis, para ahli menemukan mereka yang kehilangan bau dan rasa memiliki peluang 10 kali lipat lebih besar untuk positif Corona Covid-19.

Tanda pertama yang paling umum dari infeksi COVID-19 tetap demam, tetapi kelelahan dan kehilangan bau dan rasa mengikuti gejala awal yang sangat umum.

Tetapi indera ini biasanya kembali dalam dua hingga empat minggu infeksi, sesuai dengan waktu pemulihan penyakit secara keseluruhan.

Dibandingkan dengan demam atau kelelahan, kehilangan bau atau rasa, sering kali dapat diabaikan atau dijelaskan, yang berarti bahwa banyak orang dengan gejala ini bisa menjadi 'penyebar senyap' dari virus tanpa menyadarinya.

9. Kelelahan

Orang yang mengalami kelelahan ekstrem bisa menjadi tanda awal virus corona.

WHO melaporkan, hampir 40 persen dari 6.000 orang positif Covid-19 mengaku seperti mengalami kelelahan.

Rasa lelah ini bahkan dapat berlanjut lama setelah virus hilang.

Laporan sejumlah penelitian menyebutkan, orang-orang yang telah pulih dari Covid-19 mengaku masih merasa kelelahan dan kekurangan energi setelah masa pemulihan beberapa minggu.

10. Sakit kepala, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat

Laporan WHO juga menemukan, hampir 14 persen dari hampir 6.000 pasien Covid-19 di China mengalami gejala sakit kepala dan sakit tenggorokan.

Sementara, hampir 5 persen mengalami hidung tersumbat.

Meskipun bukan tanda umum dan lebih mirip ke flu, akan tetapi gejala Covid-19 pada dasarnya bisa tampak seperti flu termasuk sakit kepala dan masalah pencernaan.

11. Muncul Ruam

Yang unik dari ruam ini adalah ruamnya datang dan pergi, tidak seperti ruam lain yang biasanya terkait dengan infeksi virus seperti cacar air, campak, atau bahkan demam berdarah.

Di Italia, di mana angka kematian akibat coronavirus berada di urutan kedua setelah AS, sebuah studi pengamatan kecil terhadap 88 pasien menunjukkan bahwa 20,4 persen dari mereka mengembangkan beberapa bentuk kondisi kulit yang berspekulasi terkait dengan Corona Covid-19.

Ada kemungkinan bahwa pasien Corona Covid-19 pada awalnya mungkin mengalami ruam kulit yang dapat salah didiagnosis sebagai penyakit umum lainnya.

Dalam kasus unik ini, ruam bebas gatal ini bisa disebabkan oleh respons sistem kekebalan Anda terhadap virus.

Ruam itu sendiri disebabkan oleh penyumbatan darah yang disebut oklusi vaso. Ketika Anda memblokir darah, maka tidak mendapatkan oksigen.

Jadi apa yang harus Anda lakukan jika Anda mengalami ruam spesifik ini? Dengan segala jenis ruam kronis, selalu bicarakan dengan dokter kulit Anda untuk menentukan program pengobatan potensial, yang mungkin mengarah pada tes Corona Covid-19.

Gejala Umum

Gejala umum dari infeksi Corona Covid-19 termasuk demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk kering, kelelahan dan kesulitan bernapas atau sesak napas dan napas pendek. Penyakit ini menyebabkan lesi paru-paru dan pneumonia.

Beberapa gejala ini tumpang tindih dengan gejala flu, membuat deteksi menjadi sulit, tetapi ingusan dan sinus tersumbat lebih jarang terjadi.

Kebanyakan orang jatuh sakit lima hingga tujuh hari setelah terpapar, tetapi gejalanya dapat muncul hanya dalam dua hari atau sebanyak 14 hari.

Bila mengalami gejala seperti yang sudah dijelaskan di atas dan disertai ciri-ciri corona yang lainnya segera ke dokter, ya!



Komentar