Jenis narkoba apa sih sebenarnya P-Fluoro Fori itu?

Selebgram SA diamankan aparat Polresta Denpasar, Bali. Ia dijerat kasus penyalahgunaan narkotika jenis baru, P-Fluoro Fori.

Barang bukti yang diamankan berupa 4 butir tablet P-Fluoro Fori dan 3 pecahan tablet dengan berat bersih 1,90 gram.

Jenis narkoba apa sih sebenarnya P-Fluoro Fori itu?

1. Tidak ada di UU Narkotika

Narkotika dengan nama P-Fluoro Fori sendiri tidak ditemukan dalam lampiran UU No 35/2009 tentang Narkotika maupun Permenkes No 5/2020 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika.

Dalam lampiran UU No 35/2009 tentang Narkotika, terdapat 65 nama zat yang termasuk narkotika golongan I, 86 zat dalam golongan II, dan 14 zat dalam golongan III. Sedangkan dalam Permenkes No 5/2020, ada 182 zat di golongan I, 91 zat di golongan II, dan 15 di golongan III.

2. Dikaitkan dengan Para-Fluorofentanil

Beberapa media mengaitkan P-Fluoro Fori dengan Para-fluorofentanil yang memiliki nama kimia 4'-fluoro-N-(1-fenetil-4-piperidil) propionanilida. Dalam struktur kimia, istilah P memang menunjukkan posisi 'para'.

dr Hari Nugroho dari Mental Health Addiction and Neurosience (IMAN) menyebut, P-Fluoro Fori ada di lampiran Permenkes No 22/2020 dengan nama pFPP atau Para Fluoro Phenylpiperazin. pFPP ada di nomor 183 daftar narkotika golongan I.

3. Disebut langka

Narkotika jenis P-Fluoro Fori terbilang langka dan masih didalami.

4. Ancaman pidana 12 tahun bui

Penyalahgunaan P-Fluoro Fori,  terancam pasal 112 ayat (1) UU No 35/2009 tentang Narkotika. Bunyi pasal tersebut mengatakan setiap orang yang memiliki narkotika golongan I bukan tanaman mendapat ancaman hukuman penjara minimal empat tahun dan maksimal 12 tahun, dan denda Rp 800 juta sampai Rp 8 miliar.

Lantas, apa itu narkoba jenis P-Fluoro Fori? Apa pula efek obat yang banyak beredar di Selandia Baru, Amerika Serikat, Meksiko, dan Australia tersebut? 

Mengenal Narkoba Jenis P-Fluoro Fori

P-Fluoro Fori, termasuk turunan dari fentanyl atau para-fluorofentanyl

Obat tersebut masuk dalam golongan analgesik opioid, yang biasanya digunakan sebagai obat bius.

P-Fluoro Fori sering digunakan oleh dokter spesialis anestesi untuk pembiusan di rumah sakit sebelum tindakan, misalnya operasi.

Fentanyl juga sering digunakan bersamaan dengan obat lain, misalnya obat nyeri bersama dengan obat anestesi lain, jadi biasanya campuran.

Dalam dunia medis, obat ini digunakan dengan banyak cara. Antara lain melalui suntikan semprotan hidung, penutup kulit, diserap melalui pipi, ataupun transmukosal sebagai permen ataupun tablet.

Obat jenis ini biasanya hanya digunakan oleh dokter, atau mereka yang diperbolehkan oleh dokter untuk mendapatkan resep obat ini.

Namun belakangan, P-Fluoro Fori  beredar secara ilegal, dengan kandungan yang tidak lagi murni.

Obat tersebut telah dicampur dengan zat lain, misalnya ganja sintetik, katinon sintetik, turunan amfetamine atau kombinasi dengan turunan piperazine lain seperti benzylpiperazine.

Biasanya orang-orang menggunakan narkoba P-Fluoro Fori untuk mendapatkan efek tenang.

Obat-obatan jenis opiat merupakan depresan yang memberi efek tenang dan perasaan seperti melayang. Efek tersebut yang diharapkan timbul oleh pengguna narkoba jenis tersebut.

Di negara-negara Eropa, fentanyl digunakan sebagai pengganti heroin untuk menghilangkan rasa sakit dan anestesi dalam kedokteran.

Namun belakangan, kasus overdosis fentanyl di Eropa seperti di Jerman, Finlandia, dan Inggris terus meningkat. Aparat penegak hukum Eropa pada akhirnya memasukkan obat ini dalam kategori ilegal.

Efek Samping Narkoba Jenis P-Fluoro Fori bagi Kesehatan

Obat jenis P-Fluoro Fori memiliki efek cepat yang dapat berlangsung kurang dari dua jam.

Bila digunakan dengan dosis yang tidak tepat, akan mengganggu dari kejiwaan misalnya agitasi (rasa marah), kecemasan, halusinasi, dan tidak bisa tidur.

Bisa juga pengguna mengalami gangguan organ, misalnya detak jantung cepat, nyeri dada, serangan jantung, dan meningkatkan tekanan darah atau hipertensi.

Selain itu, penyalahgunaan P-fluoro fori juga berefek:

  • Rasa gatal sekujur tubuh
  • Mual
  • Muntah
  • Hingga gagal napas yang dapat menyebabkan kematian.

Melihat bahaya P-fluoro fori di atas, jangan pernah coba-coba untuk menggunakan barang haram tersebut. Untuk mengatasi stres dan mendapatkan ketenangan, lebih baik lakukan aktivitas sehat. 

Misalnya, rutin berolahraga, bermeditasi, menekuni hobi, dan makan asupan sehat. Jika Anda butuh penanganan stres lebih lanjut, jangan segan untuk menghubungi dokter dan psikolog. 


Komentar