Buat apa punya asuransi kalau proses klaimnya berbelit-belit? Asuransi yang tadinya bertujuan sebagai pelindung saat jatuh sakit atau terjadi kerugian, malah menjadi masalah karena proses klaim yang rumit. Wah, jangan sampai hal ini terjadi pada Anda ya.
Kekhawatiran akan proses klaim yang rumit memang masih menjadi salah satu penyebab seseorang enggan berasuransi. Padahal sebenarnya, banyak perusahaan asuransi saat ini memberlakukan proses pengurusan klaim yang lebih praktis dan lebih mudah. Jika Anda termasuk pemegang polis yang belum pernah mengajukan klaim, tidak ada salahnya Anda menyimak baik-baik langkah-langkah pengajuan klaim yang tertera di polis. Jika disederhanakan, berikut langkah-langkah pengajuan klaim asuransi yang bisa Anda tempuh:
1. Memahami isi polis dan proses pengajuan klaim
Ada baiknya langkah ini sudah Anda lakukan jauh sebelum risiko terjadi. Jadi begitu Anda menghadapi risiko, Anda bisa lebih cepat memutuskan, apakah risiko tersebut termasuk dalam pertanggungan yang Anda miliki atau tidak.
Pastikan penyakit yang hendak Anda klaim tidak termasuk dalam pengecualian
Polis asuransi kesehatan umumnya menerapkan pengecualian, yakni jenis-jenis penyakit atau kondisi yang tidak termasuk dalam cakupan perlindungan, misalnya:
- Penyakit terkait HIV/AIDS.
- Tindakan medis yang berhubungan dengan kehamilan seperti melahirkan dan keguguran kandungan.
- Pengobatan untuk rawat jalan.
- Biaya untuk barang-barang di luar alat kesehatan, seperti tisu.
- Biaya untuk non-obat, seperti suplemen dan vitamin.
Setelah itu, cermati pula isi polis untuk mengetahui manfaat apa yang bisa Anda dapatkan.
2. Menghubungi agen asuransi atau call center yang disediakan perusahaan asuransi.
Ketika Anda masuk rumah sakit dan harus dirawat, pertama-tama Anda perlu menghubungi agen asuransi dan beritahu bahwa Anda sedang dirawat. Agen asuransi nantinya akan memberitahu langkah-langkah apa saja yang perlu Anda lakukan. Beberapa perusahaan asuransi juga menyediakan perwakilan di rumah sakit yang bisa membantu Anda dalam hal proses klaim.
Langkah yang terbilang mudah ini kerap terlupakan. Maklumlah, banyak orang akan merasa panik saat menghadapi terjadinya risiko, misal jatuh sakit atau perlu operasi. Padahal, dengan menghubungi agen penjual atau memanfaatkan layanan call center perusahaan asuransi, Anda sebagai pemegang polis bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan sehubungan dengan proses klaim.
Informasi penting yang bisa Anda dapatkan misalnya seputar jangka waktu pengajuan klaim, syarat dokumen apa saja yang mesti Anda lengkapi, serta waktu yang dibutuhkan perusahaan asuransi untuk memproses klaim Anda. Anda tentu juga bisa mendapatkan informasi tentang apa saja dokumen yang perlu diserahkan.
3. Mengisi formulir klaim
Setiap perusahaan asuransi tentu menyediakan formulir yang harus diisi oleh pemegang polis yang ingin mengajukan klaim.
Ketika sudah diizinkan pulang dari rumah sakit, segeralah mulai proses pengajuan klaim dengan cara mengisi formulir klaim. Anda bisa memperoleh formulir ini dengan mengunduhnya dari website perusahaan asuransi.
Isilah formulir tersebut dengan keterangan yang sesungguhnya. Agar proses pengurusan klaim Anda bisa berjalan lancar, jangan memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Karena perusahaan asuransi akan mengecek setiap keterangan yang Anda berikan. Oh ya, jangan lupa juga untuk menandatangani setiap formulir yang sudah Anda isi. Pastikan agar Anda tidak menandatangani formulir yang kosong.
4. Kumpulkan seluruh dokumen pendukung
Simpan seluruh tanda bayar transaksi pengobatan untuk keperluan reimbursement.
Untuk mengurus klaim, dokumen yang perlu Anda serahkan bukan hanya formulir, tetapi juga dokumen-dokumen pendukung. Apa saja dokumen pendukung yang perlu diserahkan? Umumnya hal ini tergantung jenis asuransi yang Anda klaim.
Untuk mengurus klaim asuransi kesehatan misalnya, dokumen yang lazim diminta oleh penyedia pertanggungan adalah kartu identitas pemegang polis, fotokopi polis asuransi, bukti tagihan rumah sakit, serta resume medis atau riwayat pengobatan yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan. Sementara untuk asuransi kerugian, dokumen-dokumen yang diminta ketika Anda mengajukan klaim kecelakaan mobil misalnya kartu identitas pemegang polis, polis asuransi, foto mobil setelah kecelakaan, bukti laporan kepolisian untuk kerusakan berat atau kehilangan, dan lain sebagainya.
Agar lebih jelas, Anda bisa mengontak call center atau agen asuransi mengenai hal ini. Jangan lupa untuk membuat rangkap dari tiap dokumen tersebut untuk berjaga-jaga.
5. Menyerahkan formulir dan dokumen ke perusahaan asuransi
Setelah mengisi lengkap seluruh formulir dan mengumpulkan seluruh dokumen pendukung, saatnya Anda menyerahkan seluruh berkas klaim tersebut ke perusahaan asuransi. Anda bisa menyerahkan dokumen klaim ini dalam bentuk hardcopy. Selain itu, saat ini ada banyak perusahaan asuransi yang menawarkan kemudahan proses pengajuan klaim dengan cara online.
Jika perusahaan asuransi Anda menawarkan pengajuan e-claim, Anda bisa memanfaatkannya. Karena pengajuan secara digital ini akan membantu di saat Anda menghadapi risiko. Misalnya, ketika Anda atau keluarga jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit, mengajukan klaim secara online tentu akan membantu Anda untuk berkonsentrasi pada proses pengobatan di rumah sakit. Di saat seperti ini, Anda tentu tidak memiliki banyak waktu untuk bepergian bolak-balik mengurus klaim.
Ikuti prosedur klaim yang biasanya bisa Anda tempuh melalui tiga cara:
- Kirimkan formulir klaim asli dan dokumen pendukung secara manual ke kantor perusahaan asuransi kesehatan
- Unggah formulir klaim dan dokumen klaim secara online melalui website
- Unggah formulir klaim dan dokumen klaim
6. Jangan menunda
Jangan menunda proses klaim, karena kebanyakan perusahaan asuransi hanya menerima klaim asuransi kesehatan tidak lebih dari 30 hari setelah kejadian.
7. Pengecekan kelengkapan dokumen
Setelah Anda mengirimkan formulir klaim dan dokumen pendukungnya, perusahaan asuransi kemudian akan melakukan pengecekan kelengkapan dokumen yang akan dikonfirmasi kepada nasabah.
8. Penerimaan dana pengobatan
Jika dokumen Anda lengkap dan klaim Anda diterima, maka perusahaan asuransi akan membayarkan dana pengobatan Anda sesuai dengan manfaat perlindungan yang tertera dalam polis.
Tetapi sebelum melakukan langkah-langkah di atas, ada hal penting saat hendak mengajukan klaim asuransi kesehatan yang perlu Anda ketahui, yaitu
Pastikan polis asuransi kesehatan aktif
Ada beberapa cara yang bisa memastikan polis asuransi kesehatan Anda aktif:
1. Rutin membayar premi asuransi kesehatan.
2. Pastikan polis asuransi kesehatan Anda telah melewati masa tunggu atau waiting period untuk mengajukan klaim asuransi kesehatan. Dalam dunia asuransi, ada empat macam waiting period:
- Masa tunggu awal, atau preliminary waiting period. Ini merupakan masa tunggu yang ditetapkan sejak polis diterbitkan sampai nasabah boleh mengajukan klaim. Preliminary waiting period ini umumnya berkisar 14 hari hingga 30 hari.
- Masa tunggu untuk kondisi medis yang sudah ada atau pre-existing period. Ketika mengajukan proposal asuransi kesehatan, Anda umumnya akan diminta mendeklarasikan kondisi kesehatan yang sudah ada, misalnya kondisi di mana Anda pernah dirawat karena suatu penyakit tertentu. Jika permohonan asuransi kesehatan Anda diterima, umumnya perusahaan asuransi akan memberlakukan masa tunggu untuk pre-existing period berkisar satu sampai 24 bulan.
- Masa tunggu untuk penyakit kritis atau waiting period for critical illness. Umumnya, perusahaan asuransi memberlakukan masa tunggu untuk penyakit kritis sekitar tiga sampai 12 bulan.
- Masa tunggu melahirkan atau maternity waiting period. Beberapa asuransi kesehatan juga menyediakan penggantian biaya persalinan, asal telah melewati waiting period yang berkisar sembilan hingga 12 bulan.
Selama Anda memiliki asuransi kesehatan, tak perlu khawatir jika sakit dan harus dirawat inap. Dengan mengetahui proses klaim asuransi kesehatan, Anda akan segera memperoleh penggantian biaya pengobatan. Menarik, bukan? Selamat menilik!
Komentar
Posting Komentar