Beberapa minggu terakhir ini, berbagai platform sosial media dipenuhi oleh curhat, keluhan dan pertanyaan warga net seputar cara pintas mendapatkan uang tunai di tengah peliknya kondisi ekonomi karena wabah virus corona. Salah satunya solusinya adalah utang.
Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) per 20 April 2020, setidaknya ada 2 juta orang yang telah dirumahkan dan di-PHK. Sementara, bantuan dari pemerintah pun terbatas.
Tak heran jika pinjaman pihak ketika baik itu pinjaman dari bank, kartu kredit, multifinance, mau pun pinjaman online (pinjol) mulai diburu masyarakat.
Namun, jangan gegabah mengambil pinjaman. Sebaiknya kenali dulu karakteristik, tanggungan bunga, manfaat, hingga mekanisme pembayaran jika tak mau buntung.
Sebetulnya, tak disarankan bagi mereka yang terkena PHK atau pun mengalami potongan gaji dan tunjangan untuk langsung mengambil pinjaman ke pihak ketiga. Mengambil utang dari pihak ketiga merupakan opsi bontot.
Jika memungkinkan, cari pilihan utang lunak yang bisa didapatkan dari orang-orang terdekat seperti keluarga, kerabat, mau pun kenalan dekat. Memang, pilihan ini bisa jadi pil pahit yang harus ditelan, rasa malu harus dikesampingkan juga menebalkan kulit muka.
Sebelumnya, coba cari pinjaman dari orang terdekat, bisa dari orang tua, saudara, kerabat, bahkan teman. Selain tidak berbunga juga jangka bayarnya longgar. Tetapi ingat, Anda harus tetap membayarnya, sebab ini menyangkut kepercayaan orang terdekat Anda kepada Anda.
Namun, jika opsi tersebut telah dicoba dan tak berhasil, cari pinjaman yang sesuai dengan keadaan masing-masing. Idealnya, pinjaman dari lembaga resmi seperti bank yang menawarkan pinjaman jangka panjang bisa dijadikan pilihan.
Pinjaman kartu kredit misalnya yang dapat dinegosiasikan pembayarannya sampai periode tertentu. Bunganya pun tak tinggi-tinggi amat, tergantung bank yang dipilih.
Pilihan ini, jauh lebih aman dibandingkan dengan pinjol yang memiliki tenggang bayar pendek dan bunga selangit. Konsekuensi gagal bayar pun mengerikan, bisa jadi data yang Anda berikan digunakan dengan tidak bertanggung jawab.
Apalagi, tengah berjamur aplikasi pinjol yang tak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan meresahkan masyarakat. Lebih baik cari pinjaman ke lembaga seperti bank, kalau pinjol memang mudah dapatnya tapi cara penagihannya keterlaluan.
Meski demikian, tak semua orang bisa mendapatkan pinjaman dari Bank. Maklum, untuk kartu kredit, harus tercatat pemasukan tetap dengan jumlah lumayan dan jejak rekam arus kas yang baik.
Untuk mereka yang tak bisa mengakses pinjaman jangka panjang, ajukan pinjaman agunan dengan catatan pastikan Anda dapat melunasi pinjaman dalam waktu yang ditetapkan. Jika tidak, agunan yang diajukan dapat dilelang oleh pihak peminjam.
Pegadaian bisa jadi pilihan, agunan bisa dari barang yang dimiliki seperti emas, barang elektronik, dan lain-lain. Memang bunganya terbilang tinggi tapi cara tagihnya tidak ekstrim.
Alternatif lainnya untuk mereka yang memilih opsi praktis atau memiliki aset menganggur, jual barang berharga. Emas misalnya yang memang sedang mahal.
Banyak yang tengah berhadapan dengan pilihan sulit, dana keuangan yang dalam kondisi normal terbilang 'haram' untuk disentuh kini bisa jadi jalan keluar. Tabungan pendidikan anak misalnya yang dalam kondisi tak kepepet dilarang keras untuk ditarik, namun kini dapat dinegosiasikan untuk dicairkan sebagian demi menyambung hidup.
Sementara untuk dana asuransi, jika terpaksa harus dicairkan, pastikan manfaat asuransi masih dapat didapatkan. Cari tahu jika asuransi Anda memiliki opsi pencairan dana sebagian.
Ada dana asuransi yang bisa dipinjam atau dicairkan sebagian dananya tapi pastikan manfaatnya masih bisa dipakai, jangan nanti hangus manfaatnya. Sesuaikan dengan kebutuhan.
Tak melulu harus ngutang, cari pos keuangan di samping pinjaman uang tunai.
Untuk korban PHK, cari tahu hak pesangon sesuai dengan UU Ketenagakerjaan yang ada. Pembayaran pesangon bisa jadi dana penyelamat selama mencari pekerjaan baru.
Penghematan pun bisa dijadikan opsi. Data kembali keuangan Anda, dari pengeluaran, beban dan biaya rutin, tabungan, hingga pemasukan yang ada. Hematlah pos-pos yang tak perlu, tekan keinginan dan gaya hidup yang menekan isi dompet.
Untuk menambah likuiditas, ajukan pencairan Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan untuk biaya hidup.
Bagi mereka yang memiliki utang, ajukan restrukturisasi utang jika memiliki cicilan berjalan. Manfaatkan kemampuan yang ada dan mulai memulai usaha kecil-kecilan, memasarkan produk atau jasa yang tengah dicari.
Namun ingat, jangan mengambil utang berbunga lebih besar dari untung yang bisa diraup dari usaha yang dirintis. Cari pinjaman dengan bunga serendah mungkin.
Utang kebanyakan malah menjadi bumerang bagi si peminjam karena kadang saat berutang tidak memperhatikan risiko jangka panjangnya. Dalam hal ini tentu kita tidak bisa mengatakan jika utang adalah sebuah pilihan yang buruk, karena bisa jadi utang merupakan satu-satunya jalan yang tersedia. Jika Anda termasuk ke dalam golongan orang yang sedang terlilit utang dan ingin cepat mengatasinya, maka patut mencoba cara berikut untuk terbebas dari utang
1. Prioritaskan Melunasi Utang dengan Bunga yang Tinggi Terlebih Dahulu
Utang dengan bunga yang sangat tinggi sudah pasti akan terasa mencekik Anda. Oleh karena itu, pastikan Anda terlebih dahulu melunasi utang dengan bunga yang tinggi terlebih dahulu. Hal ini butuh perjuangan ekstra dan bisa saja Anda harus fokus melakukan penghematan demi melunasi utang tersebut. Melunasi utang dengan bunga tinggi bukan berarti Anda harus mengabaikan utang yang lain. Jika ada dana yang masih cukup, segera lunasi juga utang yang lainnya.
2. Evaluasi Pemasukan dan Pengeluaran Anda
Setiap bulan cek sejumlah tagihan yang harus Anda bayar dengan penghasilan bulanan. Saat cek tagihan, perhatikan pula secara rinci pengeluaran Anda dari hal yang besar hingga hal terkecil, seperti mulai dari biaya untuk makan di restoran, Belanja, Rekreasi, dan selanjutnya. Dengan cara ini mungkin Anda akan kaget jika melihat satu atau beberapa kebutuhan yang sebenarnya tidak terlalu penting, namun mendapatkan porsi biaya yang besar ketimbang yang lain. Jika Anda sudah menemukan kebutuhan yang memberatkan tersebut, segera lakukan evaluasi dan sebaiknya Anda menghapus kebutuhan tersebut dari anggaran bulanan di periode berikutnya.
3. Membuat Anggaran dan Mulai Melunasi Utang Anda
Setelah selesai melakukan evaluasi pemasukan, kini saatnya bagi Anda untuk mulai melunasi utang. Menghilangkan kebutuhan yang tidak perlu tentu tidak akan membuat Anda merasakan kehilangan yang besar, karena memang kebutuhan tersebut bukanlah kebutuhan primer. Misalnya Anda tidak terlalu suka pergi ke restoran, namun ternyata pada bulan tersebut Anda mengeluarkan banyak biaya untuk makan di restoran bersama keluarga. Hal-hal seperti itulah yang wajib untuk Anda kurangi.
4. Berpikir Cerdas dalam Berbelanja
Selama Anda berada dalam misi untuk melunasi utang, maka Anda juga wajib untuk berpikir cerdas dalam membelanjakan uang. Sebagai contoh, ketika pergi ke kantor, Anda terbiasa untuk membeli makanan untuk sarapan dan makan siang dengan estimasi biaya sebesar Rp20.000 per hari. Untuk lebih menghemat uang, Anda sebenarnya bisa membawa makanan dari rumah pada saat akan pergi ke kantor. Jika di hitung setiap pekan, Anda bisa menghemat sebesar Rp100.000 dan setiap bulan akan menghasilkan uang sebesar Rp440.000, jumlah uang yang lumayan besar untuk melunasi utang bukan?
5. Mencari Pekerjaan Tambahan
Jika Anda merasa waktu dalam seminggu masih menyisakan banyak waktu luang untuk mendapatkan tambahan pekerjaan, maka hal tersebut juga bisa Anda maksimalkan. Jenis pekerjaan tambahan yang Anda incar juga harus disesuaikan dengan skill yang dimiliki, agar Anda tak memakan banyak waktu untuk mengerjakannya, mengingat Anda juga memiliki pekerjaan utama. Apabila Anda merasa kebingungan mencari pekerjaan, maka Anda bisa menjadi seorang online freelancer. Menjadi online freelancer bisa menjadi opsi yang baik juga bagi Anda, karena dengan menjadi freelancer Anda bisa bekerja dari rumah selagi bersantai bersama keluarga. Saat ini sudah ada beberapa situs freelancer di Indonesia yang sebaiknya Anda kunjungi apabila ingin mendapatkan pekerjaan tambahan.
6. Pastikan Pengeluaran Anda Lebih Sedikit Ketimbang Pemasukan
Ketika pengeluaran Anda lebih besar dari pendapatan, maka hampir bisa dipastikan Anda akan gagal dalam usaha lepas dari lilitan utang. Menurut beberapa teori perencanaan keuangan, total pengeluaran Anda untuk biaya rutin bulanan tidak boleh dari sepertiga penghasilan bulanan. Sisa dana yang 2/3 tersebut bisa Anda manfaatkan untuk tabungan, investasi, asuransi, dan juga persiapan dana darurat.
7. Jangan Menunda Pembayaran
Apabila dana Anda telah tersedia untuk melunasi utang, maka sebaiknya Anda segera melakukan pembayaran. Percaya atau tidak, menunda pembayaran bisa mengakibatkan hal yang fatal karena bisa saja Anda akan tergiur untuk menggunakannya pada hal lain. Mengingat uang tersebut sudah bukan termasuk pengeluaran Anda setiap bulannya. Jika dana sudah tersedia, maka anggaplah dana tersebut tidak pernah ada, sehingga Anda tidak akan berhasrat menggunakannya untuk kepentingan yang lain. Ingat juga, menunda pembayaran utang bisa menimbulkan denda.
8. Disiplin dalam Melaksanakan Rencana
Pastikan ketika Anda sedang dalam proses pembayaran utang, Anda tidak melakukan utang lagi. Jika Anda melakukan hal ini, besar kemungkinan motivasi Anda untuk melunasinya akan jauh menurun. Apabila memang memiliki kebutuhan yang mendesak, sebaiknya Anda pertimbangkan kembali apakah akan berutang atau melakukan sedikit pengorbanan dengan mengurangi beberapa pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jika memang kebutuhan tersebut bisa diatasi dengan sedikit berkorban, maka sebaiknya opsi tersebut yang Anda jadikan pilihan.
9. Jangan Memikirkannya Setiap Waktu
Memikirkan perjuangan Anda selama berusaha untuk melunasi utang memang sah-sah saja untuk dilakukan. Namun jangan memikirkan hal ini setiap waktu, karena hal tersebut tentu akan membuat Anda tertekan. Ingat, jika pada awal sudah Anda rencanakan dengan baik dan semua berjalan sesuai rencana, maka sebaiknya Anda tak usah terlalu memikirkannya lagi.
10. Meminta Dukungan Keluarga
Ajak keluarga Anda untuk melakukan penghematan dengan disertai janji akan memberikan hadiah bagi mereka ketika utang sudah lunas. Ketika Anda sudah tak lagi terlilit oleh utang dan kondisi keuangan sudah stabil, maka akan sangat mungkin untuk merealisasikan janji tersebut. Dengan begini, semua anggota keluarga Anda paling tidak akan mendukung langkah penghematan atau pemotongan anggaran.
Hal lain yang lebih penting yang harus Anda lakukan setelah bebas dari utang adalah dengan melatih diri agar tidak mudah berutang. Mulailah mengelola keuangan dengan baik, dengan begitu akan menghindarkan Anda dari situasi “Besar Pasak Daripada Tiang”. Karena tanpa Anda sadari, utang akan menjadi beban tersendiri yang membuat diri menjadi tidak nyaman dalam menjalani hidup.
Komentar
Posting Komentar