Bahaya konsumsi obat berlebihan

Bagi Anda yang sedang menjalani pengobatan dengan rutin minum obat, sebaiknya tetap kendalikan dan pantau jumlah obat yang Anda konsumsi. Sebab, bukannya mempercepat penyembuhan, terlalu banyak minum obat justru bisa berakibat buruk pada kesehatan Anda. 

Mengonsumsi banyak obat setiap hari bisa menciptakan risiko medis tersendiri bagi orang tersebut dibandingkan dengan menyembuhkan. Untuk itu sebaiknya perhatikan obat mana saja yang menjadi prioritas untuk dikonsumsi setiap harinya.

Semakin banyak obat yang dikonsusmi maka meningkatkan kesempatan terjadinya interaksi obat atau efek samping utama dan kemungkinan sesuatu yang buruk terjadi.

Kondisi ini disebut dengan polifarmasi yang mana penggunaan obat berlebih pada seseorang yang benar-benar membutuhkan. Hal ini tidak hanya terjadi pada obat resep saja namun juga bisa terjadi dari obat yang dijual bebas dan suplemen.

Sebelum mengetahui apa saja dampak buruknya, sebaiknya cek tanda-tanda yang mungkin muncul jika Anda mengonsumsi obat yang terlalu banyak.

Tanda-tanda Anda terlalu banyak minum obat

1. Kesulitan mengikuti jadwal minum obat

Ketika ada terlalu banyak obat yang harus diminum, mungkin Anda kesulitan untuk mengikuti aturan dan jadwal minum obat tersebut. Jika ini terjadi, bisa dipastikan kalau Anda telah memasuki fase di mana jumlah obat yang Anda konsumsi terlalu banyak.

Untuk itu, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter Anda mengenai mana obat yang memang harus dikonsumsi dan mana yang masih bisa ditunda. Penting agar dokter mengetahui semua jenis obat yang Anda konsumsi, baik itu obat yang dijual bebas atau tanpa resep, obat yang diresepkan, maupun obat herbal.

Pasalnya, beberapa jenis obat bisa menyebabkan interaksi obat sehingga akan tidak menutup kemungkinan akan timbul efek samping.

2. Muncul gejala baru

Salah satu tanda yang paling mudah disadari ketika seseorang terlalu banyak minum obat yakni muncul gejala baru yang mungkin belum pernah dialami sebelumnya. Mengonsumsi obat dalam jumlah banyak bisa memicu risiko interaksi obat.

Jika ini terjadi, maka dapat berakibat pada munculnya sejumlah gejala seperti tubuh terasa lemas, kemampuan otak menurun, gangguan pencernaan, palpitasi jantung, hingga timbul masalah kulit. Namun, gejala ini tergantung dari jenis obat apa yang dikonsumsi bersamaan dan menimbulkan reaksi.

Solusi terbaiknya, coba tanyakan terlebih dahulu pada dokter Anda sebelum mengonsumsi beberapa obat yang diresepkan secara bersamaan.

3. Mengalami nyeri sendi atau otot

Pernahkah selama rutin minum obat, Anda merasa nyeri sendi dan otot? Jika ya, hati-hati bisa jadi ini tanda bahwa Anda terlalu banyak minum obat.  Fampak yang mungkin terjadi saat jumlah obat yang dikonsumsi terlalu banyak adalah rasa sakit.

Umumnya, sumber rasa sakit ini berasal dari radang sendi, sendi yang terkilir, atau nyeri otot. Namun, ada juga rasa sakit lainnya yang bukan bersumber dari masalah sendi dan otot. Obat yang bisa mengakibatkan hal ini yakni obat penurun kolesterol (obat statin) dan NSAID (non steroid anti-inflamasi).

4. Mengalami masalah mental

Faktanya, minum obat dalam jumlah yang melebihi batas tidak hanya berakibat pada kesehatan fisik Anda saja, tapi juga dapat memicu timbulnya masalah mental dan emosional.

Efek samping yang umum dari kelebihan obat dengan resep adalah adanya perubahan pada suasana hati, merasa kelelahan, bahkan hingga menimbulkan depresi yang berkepanjangan.

5. Keliru minum obat

Kalau sudah terlalu banyak minum obat, bisa saja Anda jadi keliru minum jenis obat yang salah. Nah, jika ini terjadi, Anda perlu memiliki tempat penyimpanan obat khusus yang dilengkapi dengan daftar obat harian.

Tujuannya untuk mengecek obat apa saja yang harus Anda minum setiap harinya, jadwal minum obat harian, jumlah yang telah Anda minum pada hari itu, sekaligus mencegah interaksi beberapa obat yang tidak bisa diminum bersamaan.

Semua obat-obatan biasanya ada petunjuk waktu konsumsinya sehingga akan memudahkan Anda untuk menyesuaikan konsumsi obat dengan aktivitas rutin setiap harinya. Hal ini juga bisa mencegah Anda minum obat yang telah diminum sebelumnya.

Bahaya tidak bila terlalu banyak minum obat resep dokter?

Saat Anda mengalami beberapa tanda seperti yang telah disebutkan, jangan dianggap remeh. Pasalnya, lambat laun bisa mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan yang akan sangat berbahaya bagi tubuh. Misalnya muncul masalah pada organ hati, yang berperan dalam memecah dan mengubah zat kimia dalam obat, agar bisa digunakan oleh tubuh secara efektif.

Tidak hanya itu, sembelit (susah buang air besar), sleep apnea, disfungsi seksual, dan masalah kesuburan merupakan beberapa masalah kesehatan yang sering dikaitkan dengan terlalu banyak mengonsumsi obat resep dokter.

Pada akhirnya, yang dikhawatirkan jika obat dengan resep mulai tidak bereaksi dengan baik di tubuh seseorang, atau dengan kata lain tubuh Anda mungkin saja resistan (kebal) terhadap obat-obatan ini.

Jika Anda mengonsumsi obat yang banyak, kemungkinan bisa mengalami masalah dalam 3 bidang utama, yaitu:

1. Interaksi obat, satu obat bisa bekerja melawan obat lainnya dalam cara yang aneh sehingga semakin besar risiko adanya interaksi yang bisa mempengaruhi kesehatan orang tersebut.

2. Mempengaruhi kepatuhan minum obat, semakin banyak obat yang diminum maka akan menimbulkan banyak beban pada diri orang tersebut sehingga meningkatkan risiko berkurangnya kepatuhan dalam minum obat. Kurangnya kepatuhan akan memicu kondisi lain, seperti kurang patuh minum antibiotik bisa membuat bakteri menjadi bakteri lebih kebal.

3. Efek samping, setiap obat yang dikonsumsi memiliki risiko efek samping tersendiri, dan kadang obat yang satu bisa menutupi gejala efek samping dari obat yang lain. Sehingga jika ada reaksi yang merugikan, seseorang menjadi sulit menebak obat mana yang memicu efek samping tersebut.

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan seseorang untuk memastikan obat yang dikonsumsi tidak menimbulkan masalah lebih besar dibanding manfaatnya dalam mengobati penyakit yaitu:

  1. Memeriksa dan menanyakan manfaat, efek samping dan kontraindikasi dari tiap obat yang diberikan pada dokter dan apoteker. Penting sekali berkonsultasi dengan dokter agar Anda bisa mengetahui semua jenis obat yang sedang dikonsumsi. Beritahukan semua obat-obatan yang memang aktif dikonsumsi seperti obat resep dari dokter, obat tanpa resep alias dijual bebas maupun obat herbal. Hal ini dikarenakan berbagai jenis obat yang dikonsumsi tentu akan memiliki interaksi atau efek samping yang berbeda-beda untuk tubuh.
  2. Selalu terbuka dan berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu, termasuk saat memiliki alergi dengan kandungan obat tertentu.
  3. Membaca semua informasi yang diberikan dari setiap obat yang diminum baik obat resep atau pun obat yang dijual bebas, sehingga bisa diketahui adakah potensi masalah yang mungkin muncul
  4. Lakukan tiga langkah pemeriksaan obat sebelum dikonsumsi, seperti memeriksa keutuhan kemasannya, memeriksa labelnya untuk mengetahui jenis obat dan takaran pemberian. Lalu periksa juga kualitas obatnya dengan memastikan bau, warna dan bentuknya tidak berubah.
  5. Pahami ukuran dalam mengonsumsi obat seperti ml (mililiter), sdt (sendok teh), dan sdm (sendok makan). Kenali juga bahwa ukuran 1 sdt (sendok teh) setara dengan 5 ml (mililiter). Lalu takaran sdm (sendok makan) setara dengan tiga kali lipat takaran sdt (sendok teh) yaitu 15 ml. 
  6. Bukan hanya sebatas minum obat sesuai dosis aja, namun perlu sekali minum obat dengan cara yang baik dan benar. Minumlah obat sesuai waktu yang telah dianjurkan.
  7. Tidak mengonsumsi obat bersamaan dengan obat lain bila tidak dianjurkan oleh dokter. Pastikan mengonsumsi segala sesuatunya agar sesuai dengan yang telah diresepkan.  
  8. Mengonsumsi masing-masing obat secara terpisah dengan air putih
  9. Melaporkan gejala yang muncul setelah mulai mengonsumsi obat baru.
  10. Perlu diketahui bahwa ada obat untuk anak dengan takaran berdasarkan berat badan. Pastikan orangtua mengetahui berat badan anak dengan benar karena akan memengaruhi dosisnya.
  11. Perhatikan untuk selalu menggunakan wadah agar obat tidak mudah rusak. 
  12. Simpanlah obat di tempat yang aman, bersih, sejuk dan hindari dari jangkauan anak-anak. Selalu tutup rapat wadah obat setiap kali sudah selesai digunakan. 
  13. Jika efektivitas obat yang sudah dikonsumsi kurang ampuh untuk melawan penyakit, maka sebaiknya konsultasikan ke dokter. Tujuannya agar dokter bisa memahami dan menaikkan dosis obat atau mengganti obat yang lebih ampuh. Hindari mengonsumsi obat terlalu berlebihan.

Semoga bermanfaat

Komentar