Apa Itu Body Shaming?


Body shaming  bukan tindakan yang patut untuk dilakukan. Body shaming merupakan jenis perundungan yang dilakukan dengan mengomentari fisik atau tubuh orang lain dengan cara yang negatif.

Body shaming dikenal sebagai tindakan atau praktik mengekspresikan penghinaan terhadap bentuk atau ukuran tubuh orang lain.

Meski hanya celetukan, ungkapan body shaming dapat mengakibatkan trauma emosional yang parah, terutama pada usia yang masih muda.

Bercanda dengan anggota tubuh sebagai bahannya adalah hal yang tidak baik. Kita tidak akan bisa tahu apa yang dirasakan orang tersebut dan dampaknya akan seperti apa.

Kita tidak tahu bagaimana perasaan orang yang jadi korban. Jika orangnya cuek mungkin tidak masalah, tapi bagaimana jika korbannya cenderung bawa perasaan (baper)?

Body shaming dapat dilakukan siapa saja. Baik itu orangtua, saudara, teman, musuh, atau bahkan orang yang tidak dikenal, baik secara langsung maupun lewat dunia maya.

Ungkapan-ungkapan yang membandingkan dua orang juga sudah termasuk body shaming.

Mengomentari secara negatif tentang ukuran atau bentuk tubuh seseorang bisa sangat merusak kepribadian mereka. Hal ini bisa menyebabkan harga diri rendah, kemarahan, menyakiti diri sendiri dan bahkan gangguan kesehatan mental, khususnya gangguan dismorfik atau dysmorphic disorder.

Dampak dari body shaming bisa membuat korban merasa stres dan depresi. Orang itu akan merasa bahwa dirinya tidak sempurna, terutama pada bagian tubuh yang menjadi fokus ujaran dalam body shaming.

Ini dampaknya bagi kesehatan.

1. Depresi

Orang yang menjadi korban body shaming memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan mental, seperti stres dan depresi.

Dalam sebuah penelitian, orang yang pernah mengalami fat shaming 2,7 kali lebih mungkin dalam mengalami depresi. Sedangkan pada kasus individu yang kelebihan berat badan, stres dapat membuat mereka lebih banyak makan.

2. Gangguan makan

Korban akan mengalami gangguan makan atau eating disorder. Pada penelitian yang melibatkan 93 wanita, korban fat shaming menyebabkan mereka makan lebih banyak kalori. Aktivitas makan mereka menjadi kurang terkontrol.

3. Kurang percaya diri

Dampak lain body shaming yaitu dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri. Korban akan merasa malu dan minder pada diri sendiri. Hal ini dapat mengganggu aktivitas mereka yang ingin berkembang.

Manifestasi body shaming

Body shaming bermanifestasi dalam banyak cara, seperti:

Mengkritik penampilan diri sendiri, melalui penilaian atau perbandingan dengan orang lain.

Mengkritik penampilan orang lain di depan mereka

Mengkritik penampilan orang lain tanpa sepengetahuan mereka.

Entah bagaimana manifestasinya, body shaming dapat memicu rasa malu dan membuat gagasan orang harus dinilai secara fisik akan selalu ada.

Sayangnya, body shaming terjadi di antara pria dan wanita dengan berbagai bentuk dan ukuran tubuh.

Body shaming tidak hanya melulu soal "dia terlalu gemuk", tapi ungkapan "terlalu kurus" juga termasuk body shaming.

Kenapa muncul body shaming?

Opini publik tentang standar kecantikan yang telah tertanam dalam diri menajdi salah satu pemicu munculnya body shaming.

Ketika memiliki bentuk tubuh yang berbeda dari orang lain, kemudian muncul rasa minder dan ketakutan dirundung.

Komentar negatif itu dapat mendorong orang untuk melakukan segala macam cara agar bisa mengubah bentuh tubuh agar sesuai dengan standar kecantikan masyarakat.

Individu dengan riwayat trauma, depresi, melukai diri sendiri, atau minder lebih mungkin terpengaruh oleh body shaming dan berpotensi mengembangkan gangguan makan atau terlibat dalam perilaku melukai diri sendiri.

Cara mengatasi body shaming

Seperti halnya bullying lainnya, body shaming akan selalu ada kecuali Anda membela diri dengan cara yang positif dan sehat.

Penting untuk melatih cinta diri dan mencoba untuk tidak membiarkan komentar negatif mengganggu Anda.

Selanjutnya jika Anda menyaksikan body shaming di media sosial, Anda dapat melaporkannya dan menandainya untuk konten yang tidak pantas.

Komentar