Bahaya Kesehatan Tidur di Waktu Setelah (bada) Subuh

Anda biasa tidur setelah (bada) subuh ? Mulai sekarang tinggalkan kebiasaan kurang bagus itu. Kenapa? Sebab, tidur di waktu itu, tidak baik bagi jantung  Anda. Tidur di waktu setelah (bada) subuh, bisa menyebabkan serangan jantung.

Merasa tidurnya tidak cukup atau masih mengantuk, banyak orang kembali melanjutkan tidur setelah terbangun lebih awal. Misalnya, umat Islam yang bangun untuk ibadah salat Subuh.

Kebiasaan tidur lagi setelah bangun subuh sebenarnya tidak menyehatkan. Karena tidak ada manfaatnya (tidur lagi). Tidak dapat apa-apa, nanti malah tambah lelah. 

Anggapan yang keliru, jika tidur lagi setelah bangun subuh dapat mencegah tak mengantuk di siang hari. Tidur yang berkualitas meliputi lima siklus atau arsitektur tidur, mulai dari mengantuk, tidur dalam, hingga terbangun kembali.

Lima tahapan tersebut akan tercapai dalam waktu 7-8 jam. Ketika seseorang sudah terbangun, maka tidak bisa dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Pada tahapan terakhir siklus tidur, yaitu rapid eye movement (REM), tubuh secara perlahan akan siap untuk terbangun dan menjalani aktivitas sehari-hari.

Dalam tahapan tidur tersebut yang terjadi pada subuh atau pagi hari, tekanan darah, detak jantung, sistem respirasi, hingga temperatur tubuh akan meningkat.

Kalau dipaksakan tidur lagi, nanti lelah karena badan sudah siap untuk aktivitas, tapi kok disuruh atau dipaksa lagi masuk ke dalam tahap relaksasi (tahap awal dari siklus tidur).

Melanjutkan tidur di pagi hari tidak akan memenuhi lima tahapan tidur yang berkualitas tadi. Saat bangun pagi, justru tidak terasa lebih segar, malah lelah, bahkan pusing.

Jadi, setelah bangun subuh sebaiknya tidak perlu tidur lagi. Mulailah tidur malam lebih awal, misalnya pukul 20.00 atau 21.00 agar memenuhi lima siklus tidur saat bangun di waktu subuh.

Para ahli kesehatan memberi penguat mengapa manusia harus tidur lebih awal dan tidak tidur terlalu malam. Pada sekitar pukul 21.00, tubuh manusia secara alamiah melakukan detoksifikasi. Dimulai dengan detoksifikasi kelenjar getah bening atau sistem antibodi pada pukul 21.00, dilanjutkan dengan detoksifikasi hati atau liver mulai  pukul 23.00, dan dituntaskan dengan detoksifikasi empedu itu mulai pukul 1.00 hingga lebih kurang pukul 3.00. Semua proses detoksifikasi alamiah ini mensyaratkan manusia dalam keadaan beristirahat total. Karenanya, siapa yang tidur lebih awal dan bangun sekitar pukul 3.00 dalam keadaan nyenyak, maka dia meraih proses pembersihan diri paling sukses. Racun-racun berlomba keluar dari tubuhnya.

Ada sebagian ahli kesehatan yang tidak mempermasalahkan manakala seseorang tidak tidur di malam hari asalkan menggantinya atau mengkonversinya dengan tidur di esok harinya. Akan tetapi, ini hanya berlaku karena faktor keterpaksaan. Disebabkan seseorang harus bekerja di malam hari, seperti halnya dokter jaga malam dan para satpam, dengan penuh keterpaksaan mereka tidak tidur di waktu malam. Sekalipun demikian, fakta ini tidak dapat dipakai untuk membenarkan pendapat bahwa tidak ada masalah kalau seseorang membiasakan diri begadang di malam hari. Bahkan dokter juga berpandangan tidak baik membiasakan diri bekerja atau beraktivitas saat jam tidur, karena “tubuh tetap butuh metabolisme normal dengan tidur di malam hari.” Karenanya, rekomendasi terbaik untuk orang yang berharap hidup secara sehat adalah mulai tidur di awal waktu (sekitar pukul 21-22) dan segera bangun di sepertiga terakhir malam (sekitar pukul 3-4 pagi). Tantangannya adalah menggeser pola tidur dari tidur sekitar pukul 23-24 hingga pukul 5-6 menjadi tidur mulai pukul 21-22 hingga pukul 3-4. 

Rasakan tidur lebih nyenyak, sehat, dan nyaman dengan bantal Hyper Gel.

Hyper Gel PIllow adalah bantal memory foam yang dilengkapi dengan gel pendingin untuk mendinginkan kepala ketika tidur sehingga tidur lebih nyaman.  Jenis bantal yang terbuat dari memory foam menjadi kunci penting untuk meningkatkan kualitas tidur.

Setelah beristirahat secara cukup sekitar 6 jam, kita diminta untuk segera bangun ketika fajar menjelang atau selambat-lambatnya pukul 4 pagi. Berbeda dengan detoksifikasi-detoksifikasi sebelumnya, detoksifikasi paru-paru berlangsung sekitar pukul 3.00 hingga pukul 5.00. Dengan tidur saja, dengan catatan udara dalam rumah terhubung dengan udara di luar ruangan, proses detoksifikasi paru-paru sudah berlangsung. Lebih afdhol lagi kalau seseorang mengoptimalkannya dengan mengakses langsung udara bersih di luar rumah. Karenanya, siapa yang berjalan kaki dalam udara segar yang sangat bersih, maka proses pembersihan paru-paru akan berlangsung optimal. Dalam situasi pandemic covid-19 seperti saat ini, memiliki paru-paru yang sehat adalah memiliki kekayaan yang sangat berharga untuk bisa bertahan dari kemungkinan terkena gangguan atau serangan covid-19.

Irama Sirkadian

Para ahli berkonsep tentang irama sirkadian (circadian rhythm). Melalui konsep ini dipercayai bahwa manusia memang memiliki jam biologis yang mengatur kapan manusia tidur dan kapan manusia sadar. Jam tidur dan jam sadar ini berporos dari otak manusia. Bila manusia menjalani hidupnya dengan mengikuti irama ini, maka manusia dapat terpelihara diri dan kesehatannya. Sebaliknya, bila manusia hidup dengan irama yang tak sesuai dengan irama sirkadian, maka akan terjadi kerugian bahkan kekacauan pada kondisi fisik dan psikologisnya. Karenanya, kalau waktunya tidur, tidurlah. Kalau waktunya sadar dan berkarya, maka berpikir dan bertindaklah yang optimal.

Irama sirkadian yang mengatur manusia untuk tidur di malam hari dan bangun saat pagi hingga awal malam sesungguhnya searah dengan irama semesta ini. Para ahli fisika berpendapat, alam semesta ini mengalami pergantian waktu sebanyak empat kali. Satu waktu, yaitu tengah malam, manusia diminta dalam keadaan istirahat (tidur). Di tengah siang, manusia diperkenankan untuk tidur sejenak di antara aktivitasnya yang memuncak. Di dua waktu lain, yaitu sehabis subuh dan sebelum maghrib, manusia diminta untuk berada dalam keadaan bangun dan sepenuhnya sadar. Mengapa manusia harus dalam keadaan tersadar sehabis subuh dan juga antara asar hingga maghrib?

Benturan Warna dan Gelombang

Dijelaskan oleh fisikawan bahwa pada waktu pagi sehabis subuh dan sore hari menjelang mashrib, terjadi pergantian waktu yang lebih keras dibanding waktu malam dan siang. Pergantian waktu ditandai oleh meningkatkanya pergerakan warna dan gelombang di alam semesta. Warna dan gelombang bertemu dan bertabrakan secara lebih keras di dua waktu ini. Warna dan gelombang yang bertabrakan sangat keras dapat menyebabkan manusia mengalami bias. Dalam tingkatan yang ekstrim, apa yang semestinya terlihat bisa berubah menjadi tak terlihat. Apa yang semestinya tak terlihat bisa berubah menjadi terlihat. Sedemikian besarnya gejala pergantian alam ini, orang-orang bijak di masa lalu menganjurkan kita untuk berhenti sejenak dalam perjalanan saat maghrib tiba. Alam sedang menggeliat dan manusia diminta dalam keadaan sadar dan penuh kewaspadaan.

Tidak hanya fenomena fisika yang sedang berlangsung ketika jelang maghrib. Peristiwa metafisika juga sedang terjadi. Sikap terbaik menghadapi setan yang berkeliaran adalah dalam keadaan sadar. Tentu saja sadar yang terbaik adalah dalam keadaan sadar sesadar-sadarnya (mindfulness).

Sadar dan Waspada Subuh Hingga Matahari Terbit

Ada apa dengan tubuh kita sehingga kita perlu dalam keadaan sadar dan waspada sehabis subuh hingga matahari terbit?

Ada makrokosmos, ada mikrokosmos. Ada jagad besar, ada jagad kecil. Ternyata alam semesta (makrokosmos, jagad besar) dan diri manusia (mikrokosmos, jagad cilik) diminta untuk  melangkah secara seirama. Saat alam menggeliat, manusia diminta untuk sadar dan waspada. Karena tubuh sendiri sedang menggeliat.

Inilah yang terjadi pada tubuh manusia sehabis subuh hingga matahari terbit. Bila manusia tidur sehabis subuh, pembuluh darah ke otak cenderung menyempit. Ini mengakibatkan aliran darah ke organ tubuh berkurang. Sel-sel trombosit dalam pembuluh darah berangkulan, mengumpul, dan menggumpal menjadi trombus. Trombus menyebabkan gangguan serebroveskuler yang relatif tetap, yaitu gangguan penyempitan pembuluh darah di otak dan jantung manusia. Kalau manusia membiasakan diri tidur sehabis subuh, maka secara tidak disadari manusia sedang membuat pembuluh darah mengalami proses penyempitan. Untuk orang-orang yang sudah bermasalah pembuluh darahnya, maka tidur pagi dapat menghadirkan horor, yaitu manusia dapat mengalami serangan jantung dan terkena stroke.

Ada suatu zat yang dapat mencegah terbentuknya trombus dan melebarkan pembuluh darah, yaitu nitrit oksida (NO). Zat ini hanya aktif bila tubuh manusia bergerak. Berjalan-jalan kaki sehabis subuh, membereskan barang di rumah, dapat meningkatkan aktivitas nitrit oksida. Saat nitrit oksida eksis, pasokan oksigen ke otak lancar dan pembuluh darah otak melebar. Hasilnya pikiran jadi terang, jernih, dan berfungsi penuh.

Hal sebaliknya, bila manusia tidur, maka nitrit oksida tidak diproduksi. Akibatnya, oksigen ke otak tidak mengalir lancar dan pembuluh darah ke otak menyempit. Akibatnya, lama kelamaan otak menjadi bebal. Otak menjadi bebal berarti ada proses yang melemahkan kemampuan berpikir kita. Kalau ini terjadi, celakalah kita karena salah satu modal penting sukses dunia akhirat kita melemah. Kemampuan mengingat berkurang (termasuk hafalan, pengetahuan umum maupun khusus, dsb), kemampuan menganalisis menumpul, kemampuan memecahkan masalah terhambat, kemampuan berpikir kreatif turun. Dampak lainnya adalah jantung menjadi lemah.

Bisa jadi awalnya seseorang dalam keadaan sehat-sehat saja. Namun, kebiasaan tidur sehabis subuh jelas tidak baik untuk otak dan jantungnya.  Makanya, jangan tidur habis subuh, dan ayo bergerak.

Komentar